Farra Ayu Aprizia Putri, Pada usia 22 tahun seorang perempuan asal Kota Surabaya ini, telah menunjukkan bahwa ketekunan dan kerja keras dapat mengantarkan seseorang memiliki sesuatu yang dibanggakan. Kisah hidup Farra, tidak mudah untuk dilalui banyak remaja. Ia beberapa kali mengalami pelecehan seksual di sosial media Ketika ia remaja. “Dulu waktu SMK aku pernah mendapat pesan di Instagram, nawarin sejumlah uang tapi aku harus lepas baju dan nunjukin bagian tertentu” tutur Fara. Fara pun menceritakan kejadian tersebut ke orang di sekitarnya. Namun ia adalah perempuan yang Tangguh dan berani bermimpi untuk mewujudkan cita-citanya untuk mengenyam pendidikan tinggi
Farra memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Saat itu Farra mendaftar ke Universitas Airlangga. Namun, impian tersebut tidak berjalan mulus. Pada tahun pertama, Farra gagal lolos seleksi masuk perguruan tinggi di Universitas Airlangga. “Waktu gagal masuk Perguruan Tinggi itu, ada kecewa sedikit. Tapi gapapa karena masih ada jalan lain yang bisa aku jalani, toh tahun depannya juga bisa daftar lagi” ujar Farra dalam wawancara.
Kegagalan tersebut tidak membuat Farra menyerah. Sebaliknya, ia menjadikan kegagalan itu sebagai motivasi untuk lebih giat belajar dan berusaha. “Aku sadar, kalau aku mau lolos Perguruan Tinggi, aku harus berusaha lebih keras lagi. Aku harus disiplin dan fokus belajar untuk menghadapi tes di tahun depannya” kenangnya.
Tahun berikutnya, usaha dan kerja keras Farra membuahkan hasil. Ia berhasil lolos seleksi masuk perguruan tinggi. Lebih beruntungnya lagi, Farra diterima di Universitas Airlangga sesuai harapannya di awal. Namun, perjuangannya tidak berhenti di situ. Di lingkungan kampus, Farra terus menunjukkan dedikasi tinggi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, menunjukkan bahwa dirinya tidak hanya berprestasi dalam akademik, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan yang mumpuni.
Puncak dari perjalanan inspiratif Farra terjadi ketika ia berhasil mendapatkan posisi penting dalam mengelola dana Yayasan Alit Indonesia. Yayasan ini memiliki misi sosial yang besar, dan posisi yang diemban Farra memerlukan tanggung jawab serta komitmen yang tinggi.
“Untuk mencapai posisi ini bukan hal yang mudah. Aku harus membuktikan diri bahwa aku mampu dan bisa dipercaya memegang tanggung jawab sebesar ini,” jelas Farra.
Perjalanan Farra menuju posisi ini penuh dengan tantangan. Ia harus menunjukkan ketelatenan, kerja keras, dan komitmen yang luar biasa. Farra membuktikan bahwa dengan usaha yang gigih, seseorang dapat mencapai apapun yang diimpikan. “Setiap langkah yang kuambil selalu kuingatkan pada diriku sendiri, bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar jika kita berusaha dengan sepenuh hati,” kata Farra.
Selain prestasinya di bidang akademik dan organisasi, Farra juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian budaya Indonesia. Ia tergerak melihat kondisi para orang tua pengrajin batik yang hidup dalam kesederhanaan, meski hasil karya mereka memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi. Farra kemudian memutuskan untuk mempopulerkan Wastra, seni kain asli Indonesia yang mencakup Batik, Tenun, dan Songket.
“Wastra bukan hanya kain, tapi juga warisan budaya yang memiliki nilai estetika dan sejarah yang tinggi. Aku ingin masyarakat, terutama generasi muda, lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya kita,” ungkap Farra dengan semangat.
Farra Ayu Aprizia Putri adalah inspirasi bagi banyak generasi muda di luar sana yang mungkin sedang berjuang dengan rintangan hidup mereka sendiri. Kisahnya menunjukkan bahwa dengan sikap pantang menyerah, disiplin, dan dukungan keluarga, tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk dicapai.
“Jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, tapi awal dari perjalanan yang panjang,” pesan Farra kepada para remaja yang sedang berjuang meraih mimpi mereka.
Melalui kisah hidup Farra, kita belajar bahwa perjalanan hidup tidak selalu lurus dan mulus. Dengan kerja keras dan dedikasi, kita bisa mencapai apapun yang kita impikan. Farra telah membuktikannya, dan sekarang saatnya bagi kita semua untuk mengambil inspirasi dari kisahnya dan berjuang meraih mimpi kita masing-masing.
Penulis: Muhammad Idham Safi, Editor : M. Ranau Alejandro