Batik adalah warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO. Seni kain ini digambar secara khusus dengan pengolahan tertentu, dan dalam bahasa Jawa, “ambaning titik” berarti dari setitik menjadi gambaran utuh tentang semesta dan seisinya. Batik mencerminkan sejarah, tradisi, dan keindahan alam Indonesia. Batik memiliki motif yang beragam, mulai dari klasik kratonan, klasik pesisiran, pesisiran peranakan, hingga kontemporer.
Batik klasik adalah salah satu jenis yang menarik karena memiliki nilai budaya dan filosofis yang mendalam. Motif-motifnya sarat makna tentang ajaran kehidupan, tradisi, dan pandangan hidup masyarakat Jawa. Permintaan batik klasik terus meningkat didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap budaya Indonesia, trend fashion yang kian melirik batik, dan dukungan penuh dari pemerintah. Berbagai pameran, festival, dan penghargaan batik menjadi bukti konkrit upaya pelestarian ini.
Sehubungan dengan itu, Perpustakaan Nasional dan Alit Indonesia bersama Patria Wastra, didukung oleh Kindermissionwerk, dengan bangga mempersembahkan Fraktal Batik Exhibition 2024. Fraktal berarti “pola geometris yang berulang”, sejalan dengan batik yang bermakna “ambaning titik”. Sama seperti pola batik klasik yang berulang menciptakan motif yang seimbang dan simetris. Acara ini merupakan bagian dalam rangkaian event bersama bertajuk Sukaria Bersama yg diselenggarakan oleh Perpustakaan Bung Karno dalam rangka peringatan Hari Literasi Nasional. Acara ini diselenggarakan mulai hari ini tanggal 3 Juli 2024 hingga 7 Juli 2024 di Perpustakaan Bung Karno, Kota Blitar. Pembukaan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar, para pejabat perpustakaan, dan para pegiatan seni budaya Kota Blitar.
Fraktal 2024 menghadirkan koleksi batik klasik, pesisiran, dan kontemporer dari Ibu Yuliati Umrah, kolektor sekaligus pemilik Galeri Dewa Dewi Ramadaya Ubud dan Surabaya. Pengunjung akan melihat batik klasik dan pesisiran yang mencerminkan keindahan dan keragaman warisan budaya Indonesia sekaligus batik kontemporer yang menunjukkan kebebasan ekspresi dalam menggambar motif serta teknik tambahan selain dicanting atau cap. Selain pameran, publik dapat berpartisipasi dalam sharing session bersama para ahli tentang batik pada tanggal 4 Juli 2024 serta Workshop Berkain (membiasakan kain batik sebagai gaun tanpa jahit) pada tanggal 6 Juli 2024.
Perpustakaan Bung Karno, sebagai salah satu perpustakaan nasional di Jawa Timur, punya peran besar dalam edukasi dan mengajak masyarakat mempromosikan kekayaan budaya, termasuk batik. Kota Blitar, tempat acara ini, memiliki kekayaan warisan budaya seperti Candi Penataran yang dibangun pada era kerajaan klasik Jawa Timur (Daha, Singhasari, dan Majapahit) abad ke-12 hingga ke-14 Masehi. Candi terbesar di Jawa Timur ini memiliki relief yang disinyalir menjadi inspirasi motif batik klasik wirangrong dan cerita Garudeya yang melatarbelakangi lahirnya lambang negara kita, Burung Garuda.
Harapannya, Fraktal Batik Exhibition 2024 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan warisan nusantara serta pentingnya menjaga dan melestarikan budaya tradisional.
Bukan hanya sekedar melestarikan, melalui budaya wastra batik yang semakin berkembang ini akan melahirkan para generasi pembatik akan terus berlanjut serta menjadi komoditas yang cukup signifikan secara ekonomi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Fraktal Batik Exhibition 2024, silakan menghubungi Annisa melalui nomor 082142683699 atau Gading melalui nomor telepon 081259430407. Kami sangat antusias menyambut Anda di Fraktal Batik Exhibition 2024 dan bersama-sama menenun masa depan yang lebih cerah melalui teknologi dan warisan budaya. Bergabunglah dengan kami di Perpustakaan Bung Karno, Kota Blitar, dan mari kita rayakan kekayaan warisan nusantara dalam acara yang tak terlupakan ini.