ALIT INDONESIA- FLORES. Mama Flores tersenyum bahagia. Hari itu, minyak kelapa murni (VCO-Virgin Coconut Oil) buatan mereka sendiri telah diujicobakan. Telur dadar yang lezat tersaji, protein yang masih terjaga dengan minyak kelapa murni aman untuk dikonsumsi bagi anak-anak.
Di tengah langkanya minyak goreng di pasaran, gerakan minyak kelapa dari rumah yang dilakukan para mama dari Flores ini seperti terang di tengah kegalauan. Para perempuan yang menjaga dapur tetap mengepul tentu saja kebingungan ketika minyak goreng lenyap dari pasaran atau harganya melambung tinggi. Sekarang, secara mandiri mereka bisa membuat minyak kelapa yang lebih sehat. Dapur tetap mengepul dan makanan bergizi yang diolah dari bahan-bahan alami tetap tersaji untuk keluarga.
Flores adalah penghasil kelapa sejak ribuan tahun silam. Pulau Flores dilingkari oleh pesisir-pesisir pantai, maka tak heran jika banyak mama Flores sudah memanfaatkan kelapa. Pembuatan minyak kelapa sebenarnya bukan sesuatu yang baru bagi para mama di Flores. Dulunya minyak kelapa dibuat secara tradisional, menggunakan air biasa dan melalui proses menunggu pemisahan antara air santan dengan minyak, kemudian melalui proses pemanasan.
Mama Flores peserta program Dewa Dewi Ramadaya di hari itu mempraktikkan pembuatan minyak kelapa dengan cara kekinian, menggunakan metode cold brew dan fermentasi. Dengan metode ini diharapkan tetap menjaga kemurnian minyak kelapa, sehingga kandungan pentingnya tidak hilang saat pemanasan.
“Dulu kami membuat secara tradisional saja, sekarang kami jadi tahu ada cara membuat minyak kelapa yang sehat. Dengan cara ini baunya lebih harum, jadi gurih dan tidak lengket” ujar para mama di hari praktik.
Dalam lingkup kebudayaan, pembuatan minyak kelapa murni atau VCO ini menjadi bagian dari tradisi Waras dan Wareg. Kelapa dimanfaatkan mendukung tradisi Waras, yang menggunakan bahan alami untuk kebugaran dan kesehatan, karena mengandung bahan yang berguna bagi tubuh.
Dari hasil penelitian, VCO dapat melindungi tubuh dari berbagai ancaman penyakit yang berasal dari berbagai patogen seperti bakteri, kuman, hingga virus. VCO diduga memiliki kandungan asam laurat sebanyak 50 persen dari asam lemak di dalamnya. Asam laurat ini lah yang memiliki sifat anti-bakteri, anti-inflamasi, serta anti-virus yang dapat membantu tubuh untuk melawan berbagai sumber penyakit mematikan. Kebayang kan kalau kita rutin memanfaatkan VCO ini, efek sehat bagi tubuh bisa kita dapat.
“Setelah berhasil dengan minyak, selanjutnya kami akan buat sabun dari minyak kelapa,” ujar mereka.
Nah, jika sabun adalah pendukung tradisi Waras. Sabun yang yang aman digunakan semua anggota keluarga dan bermanfaat bagi kesehatan kulit dan tubuh. Berkurang lagi deh alokasi belanja di swalayan para mama, karena sudah bisa membuat sabun sendiri di rumah.
Minyak kelapa yang mendukung tradisi Wareg tentu saja karena menjadi bahan baku utama yang disiapkan di dapur. Apalagi VCO yang dari bahan alami dan dibuat sendiri, maka Wareg pun bisa dipenuhi dengan bahan-bahan yang murah di sekitar rumah para mama Flores.
Keberhasilan para mama Flores dalam membuat VCO dengan metode cold brew akan diperluas dan dilanjutkan oleh wilayah desa peserta program Dewa Dewi Ramadaya, Sumenep, Surabaya, Malang, Jember, Banyuwangi dan Bali.
Indonesia kaya akan potensi sumber daya alam, sebenarnya membutuhkan kreativitas dan mental percaya diri yang kuat agar kita semua mampu mengolahnya.
Dari Flores kita bisa belajar, ketahanan pangan dan bugar dari rumah sendiri bukan hanya sekadar harapan. (LF/MIS)***