Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya. Dapat diketahui bahwa popularitas rempah-rempah Indonesia tidak awam dalam kancah dunia karena manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Salah satu penggunaan rempah-rempah ialah menjadi salah satu bahan baku pembuatan minuman tradisional khas Indonesia yaitu jamu. Minuman tradisional jamu, kerap dikonsumsi masyarakat sebagai ramuan pengobatan penyakit dan penyegar dahaga.
Eksistensi ramuan pengobatan ini di Indonesia sudah ada semenjak abad ke-5 dan disebut djamoe sejak abad 15-16 Masehi. Djamoe merupakan gabungan dari dua kata, yaitu djampi yang bermakna doa atau obat, dan oesodo (husada) yang bermakna memberikan kesehatan.
Sebelum maraknya penggunaan teknologi modern di bidang kesehatan, masyarakat Indonesia sudah menggunakan bahan-bahan hasil alam seperti tumbuhan dan rempah-rempah untuk pembuatan ramuan pengobatan tradisional.
Selain dapat membantu pengobatan penyakit, jamu juga dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga menjadi upaya dalam pencegahan penyakit. Sampai saat ini masyarakat masih mengonsumsi jamu. Di berbagai daerah dari perkotaan maupun pedesaan meskipun sudah banyak obat-obatan modern yang tersedia di apotek maupun toko dekat rumah.
Bahan-bahan yang digunakan dalam jamu relatif mudah ditemukan di dapur rumah, harganya relatif murah, dan tentu saja, masyarakat dapat membuatnya di kediaman masing-masing.
Rempah-rempah yang kerap dijadikan bahan baku pembuatan minuman tradisional jamu diantaranya jahe, kunyit, kencur, asam jawa, temulawak, gula merah, dan lain-lainnya. Setiap bahan-bahan tersebut mengandung khasiatnya masing-masing.
Kunyit mengandung zat senyawa kurkumin yang dapat mencegah inflamasi, antibakteri, antivirus, dan antioksidan kunyit. Jamu kunyit asam ialah jamu yang menggunakan kunyit sebagai bahan utamanya. Kunyit asam memiliki manfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh, melancarkan haid, dan menghilangkan bau badan.
Selain kunyit, ada temulawak yang dapat melancarkan proses metabolisme tubuh karena mengandung zat kurkumin. Mengkonsumsi jamu yang berbahan dasar temulawak dapat mengobati masalah pencernaan, meningkatkan imunitas tubuh, hingga keputihan.
Tidak hanya memberi manfaat pada kesehatan, jamu memiliki manfaat perawatan dari dalam untuk kecantikan kulit. Contoh jamu beras kencur yang dapat membuat kulit lebih kencang dan menghilangkan jerawat karena mengandung zat antiinflamasi.
Lalu ada jamu galian putri dengan bahan dasarnya temulawak dan daun jati belanda yang bermanfaat bagi anak remaja perempuan untuk perawatan dan menjaga kesehatan kulit.
Minuman tradisional turun temurun khas Indonesia ini tidak dapat dihiraukan lagi segudang manfaat yang dimilikinya, baik dalam meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan maupun untuk merawat kecantikan.
Jamu minim efek samping, sehingga dapat dikonsumsi berbagai kalangan sesuai fungsi dan kebutuhannya. Dengan tingginya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat yang diberikan jamu serta tingkat konsumsi yang tinggi, masyarakat dapat meningkatkan kualitas kesehatannya dan juga turut menjaga kearifan lokal budaya khas Indonesia.
Penulis : M. Idham Safi Lokeswara
Editor : Riris Agustina Anggraini
Sumber :
Kusumo, A. R., Wiyoga, F. Y., Perdana, H. P., Khairunnisa, I., Suhandi, R. I., & Prastika, S. S. (2020). Jamu Tradisional Indonesia: Tingkatkan Imunitas Tubuh Secara Alami Selama Pandemi. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 4(2), 465. https://doi.org/10.20473/jlm.v4i2.2020.465-471 Purwaningsih, E. H. (2013). Jamu, Obat Tradisional Asli Indonesia: Pasang Surut Pemanfaatannya di Indonesia. EJournal Kedokteran Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.23886/ejki.1.2065.85-89