Jakarta – Alit Indonesia, lembaga yang berfokus pada perlindungan dan pemberdayaan anak serta penguatan ekonomi komunitas berbasis budaya, diundang secara resmi oleh NGO asal Prancis, Life Project 4 Youth (LP4Y), dalam kegiatan workshop bertema Eco-Entrepreneurship. Acara ini diselenggarakan pada 4 Juni 2025 di Institut Français d’Indonésie (IFI) Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai pelaku usaha sosial, aktivis lingkungan, serta perwakilan komunitas muda dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Alit Indonesia diwakili oleh Direktur Eksekutif yakni Ibu Yuliati Umrah, yang hadir sebagai narasumber utama. Beliau membagikan pengalaman dan praktik baik dalam mengelola Gallery Dewa-Dewi Ramadaya—sebuah inisiatif usaha sosial milik Alit Indonesia yang mengangkat produk-produk lokal berbasis warisan budaya, seperti bunga potong, kerajinan tangan, serta hasil pertanian organik dari komunitas dampingan. Kehadiran Alit Indonesia dalam forum ini menjadi contoh nyata bagaimana usaha mikro dapat dikembangkan secara berkelanjutan dengan pendekatan ekologi dan budaya.

Workshop ini disusun sebagai ruang berbagi inspirasi dan pengetahuan antar praktisi eco-entrepreneurship yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan kelompok rentan. Yuliati Umrah menyampaikan bahwa Gallery Dewa-Dewi Ramadaya tidak hanya berperan sebagai sarana ekonomi, tetapi juga menjadi alat pendidikan budaya dan media pemberdayaan perempuan serta pemuda di akar rumput. Melalui strategi pemanfaatan sumber daya lokal dan teknik produksi ramah lingkungan, Alit Indonesia mendorong lahirnya kewirausahaan yang tidak merusak lingkungan dan tetap berpihak pada keadilan sosial.
Antusiasme peserta workshop terhadap pengala man Alit Indonesia cukup tinggi. Diskusi berkembang ke arah praktik-praktik regeneratif dalam pertanian dan kerajinan, serta bagaimana membangun usaha yang memberi dampak langsung kepada komunitas. Beberapa peserta muda dari LP4Y menyatakan ketertarikannya untuk mempelajari lebih lanjut model usaha sosial berbasis komunitas yang telah dijalankan Alit Indonesia, serta menjajaki kemungkinan kolaborasi lintas negara.
Partisipasi Alit Indonesia dalam workshop ini memperkuat posisi organisasi sebagai salah satu pelopor eco-entrepreneurship berbasis budaya di Indonesia. Keterlibatan dalam forum internasional ini membuka peluang kolaborasi global, serta memperluas jangkauan pengaruh inisiatif lokal menuju transformasi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk terus mempromosikan model kewirausahaan sosial yang memuliakan bumi dan manusia.