ALIT INDONESIA Jawa Timur- Negara agraris dan negeri yang kaya raya, pantas disematkan pada Indonesia. Sumber daya alam yang berlimpah, ditambah kekayaan budaya yang beragam, menjadikan Indonesia menjadi negara yang dilirik oleh banyak negara lain. Ironinya, kekayaan ini tidak sejalan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh generasi mudanya, yang kini cenderung mulai meninggalkan budaya mereka sendiri.
Fenomena ini mendapat perhatian khusus dari Yayasan ALIT Indonesia. Ditambah liburan semester telah tiba. ALIT Indonesia mengisi momen ini dengan mengadakan Diklat Duta Nasional Dewa Dewi Ramadaya sebagai bentuk pengembangan keterampilan dan kapasitasi bagi remaja perwakilan dari desa dampingan atau yang kita kenal sebagai Duta.
Remaja dapat menjadi perantara antara anak-anak dan orang dewasa dalam penyampaian informasi. Disamping itu, remaja cenderung memiliki jejaring pertemanan yang luas, semangat yang membara dalam belajar dan mengeksplorasi hal baru serta mengembangkan kreatifitas dalam berbagai hal. Remaja juga sangat erat dengan dunia maya dan media sosial, sehingga ini menjadi alasan kuat untuk menjadikan remaja sebagai Duta yang dapat mempromosikan dan mengembangkan potensi desa baik melalui jejaring pertemanan, masyarakat, hingga melalui jejaring sosial.
Terdapat dua potensi desa yang menjadi fokus untuk dikembangkan dalam diklat ini. Pertama, potensi dalam sector agro atau pertanian yang berfokus pada pengembangan sistem pertanian permakultur dan pemanfaatan hasil panen. Kedua, potensi dalam sector budaya.
Diklat DDRD diadakan dengan harapan para remaja yang menjadi perwakilan desa dapat memiliki kemampuan dan keterampilan yang kuat dalam mengolah, mengembangkan dan mempromosikan potensi desanya. Sehingga, program ini dapat mendorong percepatan pengembangan potensi desa dan pemajuan budaya.
Program Dewa Dewi Ramadaya oleh ALIT Indonesia, yang didukung oleh HM Sampoerna dan KADIN Jatim. Sejak tahun 2022, KADIN Jatim berkomitmen untuk mendukung program Dewa Dewi Ramadaya oleh ALIT Indonesia yang dilaksanakan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa dan perlindungan anak. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pendampingan UMKM dan kurasi produk kepada Tim Alit, sekaligus jaringan pasar, serta menyalurkan dan menjualkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat desa termasuk pariwisatanya. Saat ini, kerjasama juga terjalin antara ALIT Indonesia dengan pihak HM Sampoerna, dan kali ini terwujud dalam fasilitas yang disediakan pihak HM Sampoerna dalam program Diklat Duta Nasional DDRD tahun 2023.
Ada 3 topik utama yang akan dibahas dalam Diklat DDRD. Pertama tentang permakultur. Topik ini akan dibagi menjadi beberapa materi. Diantaranya, konsep permakultur, pengolahan lahan, pembuatan pupuk padat dan cair, pembibitan, aquakultur, serta penanaman dan perawatan tanaman.
Topik kedua yaitu tentang pengembangan budaya dan pasca panen. Topik kedua dipecah dalam beberapa materi, diantaranya metode pengeringan, pemanfaatan ganyong, mocaf dan sumber makanan pokok lainnya menjadi bahan makanan olahan, pemanfaatan bahan organic menjadi produk perawatan tubuh dan kecantikan, housekeeping, batik, gamelan, table manner, hingga menyusun destinasi wisata desa.
Topik yang terakhir yaitu mengenai promosi. Potensi desa yang sudah tergali dan dimanfaatkan dengan baik dan berkelanjutan, akan tetap kurang apabila tidak dipromosikan dengan baik. Proses promosi ini juga diharapkan dapat memberikan income bagi desa dan warga desa, tanpa mengabaikan unsur ramah anak. Materi dalam topik promosi ini diantaranya, fotografi dan videografi, selling marketing, analisis usaha, public speaking, hingga materi SOP penjualan.
Diklat Duta Nasional Dewa Dewi Ramadaya diadakan selama 10 hari di 4 tempat yaitu Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), Kantor ALIT Pandaan, Tetirah Gayatri, dan Kadin Jatim. Dibimbing oleh 4 fasilitator utama, dan beberapa pendamping, serta dikemas secara unik dan menarik, diharapkan kemampuan yang dimiliki peserta dapat diajarkan kembali pada anak-anak dan remaja di wilayah masing-masing, sehingga tujuan dan dampak positif dari kegiatan ini dapat tercapai dan berkelanjutan.***
Penulis : Riris Agustina Anggraini
Editor : Ranau Alejandro