Kegiatan Roadtrip dilaksanakan pada tanggal 19-20 Juli 2022 oleh Koordinator Duta Nasional (Ivan) bersama MIS (Rama, Dicky dan Tante Icha) dan Tim Manajemen (Mas Rakai dan Ibu Yuli).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembuatan konten untuk Online Platform Dewa Dewi Ramadaya, yang mana merupakan program dari ALIT Indonesia. Dewa Dewi Ramadaya di Desa Klungkung memiliki Duta dengan jumlah sekitar 10 orang. Namun dalam rodatrip kali ini, dihadiri oleh 5 duta yang kebetulan tidak memiliki kesibukan dalam pendidikannya.
Roadtrip difokuskan pada shooting footage untuk konten video dengan skenario serta storyboard yang sudah disusun secara matang oleh tim MIS. Konten difokuskan pada “Rumah Pacenan” yang merupakan salah satu cagar budaya yang sudah lama terlupakan oleh masyarakat Jember.
Rumah Pacenan dibangun oleh Duta Daerah bersama dengan Duta Nasional pada pertemuan yang lalu. Keindahan bentang perbukitan, aliran sungai, serta udara sejuk pagi dapat dinikmati dengan bebas. Pengalaman ini menjadi sebuat pengalaman yang tidak dapat terlupakan.
Desa Klungkung memiliki aliran air jernih yang berasal dari akar pohon serta tampungan air hujan, yang kemudian dimanfaatkan menjadi sumber untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Desa Klungkung memiliki pohon endemik yakni Bambu Tutul (Bambusa maculata), yang tumbuh secara liar dan digunakan masyarakat umum. Bambu tutul memiliki motif totol-totol yang membuatnya terlihat seperti motif batik, sehingga dapat berfungsi sebagai furnitur interior maupun lanskap eksterior.
Pengalaman yang tidak dapat terlupakan lainnya adalah ketika menunggu hujan reda dengan makanan dari hasil panen desa. Ditambah Rumah Pacenan kala itu belum terinstalasi listrik serta sinyal pada ponsel genggam yang sulit terjangkau.
Membuat api unggun, mengusir semut dengan air sabun, serta bertarung dengan kalajengking yang ada disekitaran kamar mandi Rumah Pacenan. Kamar mandi pada rumah pacenan berlokasi terpisah dari gedung utama, dimana untuk mengakses kamar mandi perlu menyalakan senter untuk melihat sekitar ketika hari sudah gelap.
Pengalaman yang tak kalah asik adalah ketika siang hari tiba dimana kami melakukan perawatan terhadap taman bunga mawar di lahan sekitar Rumah Pacenan.
Diselingi dengan obrolan canda gurau bersama duta daerah tentang pengalaman hidup yang sulit untuk didapatkan oleh masyarakat perkotaan. Kami juga sempat mempraktikan tari sandur yang merupakan tarian khas jember.
Shooting diakhiri pada hari kedua yakni pada tanggal 20 Juli 2022, dengan melakukan persembahan dan izin restu pada makam pendahulu yang memulai peradaban (Babat Alas) pada Desa Klungkung, Jember.***
Penulis : Muhammad Ranah Nirvananda
Editor : Riris Agustina Anggraini