Udara dingin dan kabut pekat di Lereng Gunung Bromo tidak mampu menyembunyikan keajaiban di dalamnya. Kekayaan aneka ragam hayati, kearifan lokal dan budaya, hingga kehidupan masyarakatnya yang begitu memikat.
Gunung yang kakinya terletak di 4 kabupaten yakni Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang ini didiami oleh Suku Tengger, yang membentuk berbagai budaya dan tradisi yang khas. Sebut saja budaya bertani di lahan miring, budaya jalan kaki, tradisi Kasada, tradisi Karo, Penanggalan Suku Tengger, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, kekayaan alam dan budaya tersebut harus diwarnai dengan anak putus sekolah, pernikahan anak, hingga susahnya akses pada fasilitas yang tersedia.
Untuk itu ALIT Indonesia memilih Bromo, khususnya area Kaki Bromo Pasuruan menjadi salah satu wilayah dampingan. Selanjutnya tim manajemen ALIT Indonesia, melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi rutin di wilayah Bromo, Sabtu-Minggu (27-28/5/2023). Kegiatan ini juga ditambah dengan upgrading skill kepenulisan.
Hari pertama, dilakukan pengecekan kantor, pemeriksaan pembukuan keuangan, inventarisasi, dan pengecekan lainnya. Sedangkan hari kedua dikhususkan pada upgrading skill kepenulisan narasi untuk tim ALIT Bromo yang difasilitatori oleh MIS Staff (Riris).
Berdasarkan laporan bulanan yang telah diperiksa sebelumnya, pelatihan difokuskan untuk melatih konsistensi, ketelitian, kerapian, dan detail pada kepenulisan narasi laporan.
Pelatihan ini dilakukan agar semua kegiatan, permasalahan dan potensi keanekaragaman yang ada di wilayah Bromo dapat terekspresikan dengan jelas dan detail. Diawali dengan penjelasan mendasar mengenai unsur-unsur mendasar yang harus dituliskan dalam narasi, yaitu 5W + 1H (What, Who, Where, When, Why, and How).
Kemudian penjelasan berlanjut pada konsistensi pengisian deskripsi dan kerapian pada tabel. Disamping itu, penyampaian kendala, saran, hingga hasil diskusi bulanan tim Bromo dalam narasi juga dijelaskan agar dapat tersampaikan pada tim manajemen, sehingga dapat didiskusikan lebih lanjut untuk mencari jalan tengahnya.
Kegiatan ditutup dengan praktek kepenulisan narasi laporan yang harapannya akan diimplementasikan di setiap bulan kedepannya. Untuk itu, akan dilakukan pendampingan dan pengecekan laporan narasi secara rutin tiap bulannya, untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan skill kepenulisan dan kegiatan tim Bromo.
Penulis : Riris Agustina Anggraini
Editor : M. Ranau Alejandro