Langit gelap dan diselimuti oleh kabut yang pekat. Malam itu begitu dingin nan menusuk. Hari itu tak seperti biasanya, orang-orang berbondong-bondong mendatangi Gunung Bromo Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Senin (5/6/2023).
Setiap orang membawa makanan dan hasil bumi dari desa masing masing yang ditata sedemikian rapinya untuk disucikan. Setelah disucikan, hasil bumi dibawa ke puncak kawah gunung Bromo untuk dilarung. Hari itu ternyata adalah hari perayaan Yadnya Kasada, hari suci masyarakat suku Tengger
Yadnya Kasada sendiri merupakan sebuah upacara persembahan untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur Suku Tengger yang dilaksanakan pada malam menjelang tanggal 5 Juni 2023, Yakni 4 Juni. Dalam kalender Tengger yang digunakan Suku Tengger, hari itu adalah tanggal 15 bulan Kasada, tanggal terakhir bulan ke dua belas dalam penanggalan Tengger.
Walau dalam kalender Masehi adalah tanggal 5 Juni, namun pada kalender Tengger, tanggal itu adalah tahun baru bagi mereka. Warga Tengger menyebut: limolas panglong siji. Yakni tanggal 15 yang berkurang satu.
Menurut Romo Dukun Puja, Penanggalan Tengger yang dijalankan oleh masyarakat Tengger secara turun temurun adalah penanggalan asli Jawa. Menurutnya, dalam penanggalan Jawa terdapat 12 bulan dalam setahun dan 30 hari dalam sebulan.
Dilansir jurnal penelitian Proudfoot, Ian. (2008), Kalender Tengger adalah kalender bulan matahari dimana satu bulan sama dengan satu bulan sinodis yakni berjumlah 29 hari matahari 12 jam 44 menit 2,87 detik yang dibulatkan menjadi 30 hari dan satu tahun sama dengan satu tahun tropis yakni 365 hari matahari. Kalender Tengger merupakan kalender astronomis dan matematis yang berdasarkan perhitungan angka.
Reference:
Proudfoot, Ian. (2008). Reconstructing the Tengger calendar. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia and Oceania. 163. 10.1163/22134379-90003682.