Kamis 6 Juli 2023 lalu, Yayasan ALIT Indonesia melakukan serah terima busana ritual khusus Sandor Relang dan Rumah Pacenan di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Serah terima busana ritual khusus Sandor Relang oleh ALIT Indonesia menandai momen penting upaya ALIT Indonesia dalam mendukung kebudayaan lokal yang dapat memperkuat masyarakat.
Lalu apa sebenarnya Sandor Relang itu? Tarian ritual Sandor Relang merupakan sebuah tarian yang menggambarkan kekhawatiran seorang ayah terhadap bayinya yang sakit, dimana dalam tarian ini lahir mantra dan lantunan doa sambil menari berputar di atas makam leluhur.
Eksistensi dari tarian yang sakral ini sayangnya mulai pudar di masyarakat dan tidak teregenerasi. Untuk itu, mulai 2021 lalu ALIT berusaha untuk membangkitkannya kembali. Lalu, bagaimana proses pelaksanaan dari Sandor Relang ini?
Proses dari pelaksanaan Sandor Relang melibatkan banyak pihak. Berbagai elemen masyarakat bergotong royong untuk untuk mempersiapkan pelaksanaan ritual seperti menggelar terpal dan tikar plastik untuk tempat duduk masyarakat yang mengikuti ritual. Sesajen bunga akan disiapkan oleh beberapa laki-laki dan diletakkan di dekat buju’.
Sedangkan untuk para perempuan akan bergotong royong untuk menyiapkan makanan. Masyarakat dari anak-anak hingga orang berusia senja pun ikut berpartisipasi dalam ritual ini. Ritual Sandor Relang dipercaya dapat menghindarkan desa dari marabahaya dan petaka, karena mereka melantunkan doa dan mantra pada semesta di makam leluhur mereka.
Acara dimulai dengan sambutan dari jajaran pemerintah desa, tokoh adat dan pemuka agama. Selanjutnya dilanjutkan dengan acara tahlilan, untuk mengirim doa pada para leluhur. Ketika tahlilan selesai, makan bersama pun dilaksanakan.
Masyarakat membagikan makanan yang telah dikumpulkan dan makan bersama, yang mana ini menciptakan situasi yang guyub dan mengeratkan rasa kebersamaan antar warga. Kerjasama dan gotong royong antara warga, jajaran pemerintah desa, tokoh adat, dan pemuka agama, menciptakan harmoni dan dinamika bermasyarakat yang indah.
—to be continue—
.
Penulis : Riris Agustina Anggraini
Editor : Ranau Alejandro