ALIT INDONESIA Surabaya– Batik mencerminkan sejarah, tradisi, dan keindahan alam negeri ini. Namun nyatanya, dari tahun ke tahun tradisi ini semakin hilang dan tergerus dari minat generasi penerus. Batik tidak hanya sekedar pakaian, namun tidak kalah penting untuk memahami teknik pembuatan batik serta nilai dari setiap motifnya. Mempopulerkan batik pesisiran tidak hanya menjaga tradisi mencanting tetap berjalan, namun juga menjaga budaya masyarakat pesisir yang mengangkat tinggi nilai toleransi dan pluralisme. Dimana nilai-nilai tersebut menjadikan masyarakat pesisir lebih moderat dan berpikiran terbuka.
Batik Pesisiran berkembang di wilayah pesisir pantai yang mengelilingi pulau Jawa dan Madura. Batik Pesisiran memiliki motif dan warna yang lebih beragam dibandingkan dengan batik klasik. Hal ini disebabkan oleh wilayah pesisir yang menjadi ‘wadah’ bagi budaya yang dibawa oleh orang-orang yang berasal dari berbagai etnis dan bangsa. Berbagai budaya yang datang ini kemudian berpadu dan berakulturasi dengan budaya asli wilayah tersebut. Salah satu wujud dari akulturasi ini tertuang dalam motif-motif batik.
Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tahun ini, ALIT Indonesia yang bekerjasama dengan Wisma Jerman, menggelar sebuah acara yang bertajuk MIXTURE Coastal Batik Festive.
Acara ini digelar pada tanggal 6 sampai dengan 9 November 2023 di Wisma Jerman. Acara ini terbuka untuk semua kalangan masyarakat dan merupakan kesempatan sempurna untuk merayakan dan memahami keindahan warisan budaya lokal.